Selasa, 21 Januari 2014

Ulasan Penting Tentang Menyolder

Pada kesempatan kali ini saya akan menerangkan beberapa ulasan tntang menyolder.
Diantaranya

  • Pengertian menyolder
  • Cara menyolder yang baik
  • Contoh menyolder yang salah
  • Tips perawatan solder
  • Macam - macam solder
  • Dan masih banyak lagi
Langsung saja, ini ulasannya ^^

Soldering (proses menyolder) didefinisikan dengan “menggabungkan beberapa logam (metal) secara difusi yang salah satunya mempunyai titik cair yang relatif berbeda”. Dengan kata lain, kita bisa menggabungkan dua atau lebih benda kerja (metal) dimana salah satunya mempunyai titik cair relatif lebih rendah, sehingga metal yang memiliki titik cair paling rendah akan lebih dulu mencair. Ketika proses penyolderan (pemanasan) di hentikan, maka logam yang mencair tesebut akan kembali membeku dan menggabungkan secara bersama-sama metal yang lain. Proses menyolder biasanya diaplikasikan pada peralatan elektronik untuk menempelkan/menggabungkan komponen elektronika pada papan circuit (PCB).
Untuk melakukan penyolderan tentu saja diperlukan kemampuan atau keahlian (skill). Ada beberapa langkah yang harus kita ketahui sebelum kita menyolder, diantaranya :
Peralatan



Peralatan yang dibutuhkan pada waktu menyolder, diantaranya :
  • Timah solder/Tinol (metal yang mempunyai titik cair cukup rendah sehingga mudah mencair);
  • Multitester/Multimeter (digunakan untuk memeriksa komponen sebelum disolder);
  • Penjepit/tang (digunakan untuk menjepit kaki komponen elektronika yang akan di solder, sehingga komponen tersebut mudah dipasang dan tidak terlalu panas karena sebagian panas akan disalurkan pada penjepit);
  • Penghisap solder (digunakan untuk membersihkan tinol baik yang ada pada PCB maupun komponen, juga digunakan untuk mempermudah waktu mencabut komponen dari PCB);
  • Dudukan solder (digunakan untuk menyimpan solder yang panas ketika sedang tidak digunakan).

Persiapan
  • Dipasaran terdapat solder yang mempunyai rentang daya antara 15 watt s/d 40 watt. Semakin besar tegangannya, solder tersebut akan semakin panas. Dalam pemilihan solder yang harus kita perhatikan adalah benda kerja yang akan di solder. Untuk menyolder komponen elektronika dianjurkan menggunakan solder yang berkekuatan 30 watt, supaya tidak terlalu panas yang menyebabkan komponen yang disolder menjadi rusak.
  • Periksa PCB dan komponen elektronika yang akan di solder. Pastikan bahwa komponen-komponen tersebut bisa berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.
Proses Penyolderan
  • Bersihkan PCB dari kotoran atau minyak dengan menggunakan kain wol dan thinner atau menggunakan alat pembersih yang lain. Hindarkan alat pembersih yang bisa menyebabkan korosi pada PCB maupun jalur-jalur yang ada pada PCB
  • Bersihkan komponen-komponen elektronika yang akan di solder, terutama bagian yang akan di solder (kaki-kakinya) dengan menggunakan kain atau ampelas.
  • Panaskan solder sampai solder tersebut mampu mencairkan tinol
  • Pasang komponen yang akan di solder pada PCB kemudian lakukan penyolderan. Jangan memasang komponen sekaligus tetapi bertahap satu persatu (pasang satu komponen, terus lakukan penyolderan kemudian dipotong kaki-kakinya, setelah selesai baru pasang lagi komponen yang lainnya). Dahulukan menyolder komponen yang paling tahan terhadap panas.. Untuk komponen seperti IC, usahakan jangan menyolder secara langsung ke PCB karena panas akibat penyolderan bisa merusaknya, tetapi gunakan socket/dudukan untuk memasangnya. Socket digunakan untuk menjaga supaya IC tidak terkena panas pada waktu menyolder, selain itu juga untuk mempermudah penggantian bila IC-nya rusak karena IC termasuk komponen yang paling sering mengalami kerusakan.
Cara pemasangan komponen pada PCB, yaitu dengan cara menacapkan kaki-kaki komponen tersebut pada lobang yang sudah disediakan pada PCB. Setelah di tancapkan, bengkokkan kakinya + 45o supaya komponen tersebut tidak terlepas dan untuk mempermudah pada waktu menyoldernya.

Solderan yang baik adalah solderan yang berbentuk gunung dengan ketinggian+ 0,75 mm

Pemeriksaan
Setelah semua komponen di solder, proses terakhir adalah memeriksa jangan sampai ada solderan yang kurang baik atau komponen yang rusak akibat panas dari solder. Juga memerika jalur-jalur yang ada pada PCB jangan sampai ada yang rusak atau saling berhubungan akibat lelehan tinol yang akan mengakibatkan hubungan pendek
Pelapisan
Proses terakhir setelah semua proses di atas selesai adalah memberi lapisan terutama pada bagian bawah PCB yang ada soldernya dengan bahan yang bersifat isolator, misalnya cat/vernish. Hal ini dilakukan supaya rangkaian tadi terhindar dari korosi akibat oksidasi.






Gambar A. Sambungan yang buruk Neutrik NP2C palsu dan RCA.

Sudah cukup parah permasalahan yang mereka miliki, ternyata ibarat sudah jatuh masih tertimpa tanggal pula. Mereka juga menggunakan konektor Neutrik palsu dan kabel Canare palsu sehingga menambah runyam masalah yang mereka hadapi. Beberapa hari kemudian kembali saya temukan permasalahan lainnya, yaitu pada kabel listrik. Kabel listrik mereka juga bermasalah dan kabel listrik mereka benar-benar asal jadi, dengan nekat hanya menggunakan 2 kabel tanpa kabel ground. Akhirnya saya memang harus mengulang instalasi sound sistem 10 room karaoke mereka dari awal dan meneliti permasalahan setiap ruang yang umumnya memang bersumber dari kabel audio, video, dan listrik.



Gambar B. RCA paralel murahan dan Neutrik NC3FX palsu.



Gambar C. Solderan yang buruk, Canare L2-T2S palsu dan Neutrik NC3MX palsu.

Membuat Sambungan yang Benar

Sangar sering saya ditanya oleh banyak orang bagaimana cara menyolder yang baik dan benar. Rupanya cukup banyak orang sudah frustrasi menyolder kabel, seringkali sebenarnya kesulitan penyolderan terjadi karena alat-alat bantu yang salah atau tidak bahkan tidak membantu pekerjaan kita sama sekali. Tadinya saya pikir orang-orang yang frustrasi menyolder cuma terjadi di Indonesia saja, ternyata sampai ke negara tetangga Australia dan Malaysia penyakit ini menular juga. Pada umumnya di negara tetangga kita tenaga kerja mahal, mereka memilih menyolder kabel dan konektor mereka sendiri. Sebagai akibat mereka kurang mengerti dan kurang mahir menyolder, hasilnya dapat kita lihat. Bukan hanya kabel saja yang bermasalah tetapi sambungan konektor microphone mereka juga. Berkali-kali konektor laki-laki pada microphone mereka terlepas dari rumahnya, dan mereka memperbaikinya dengan menyolder. Di Malaysia saya baru-baru ini menemukan sesuatu yang tidak kalah menarik, rekan-rekan pelajar Indonesia yang ada di Malaysia menyolder kabel dengan cara yang unik, yaitu tanpa membuka rajutan pelindung kabel. Ha, ha, ha... yang mengherankan kok bisa kabel ini bekerja dengan baik.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdPncz3wtxs0FC1Dm2rQYICal6Tm7Ms-GKms6iaDdwI-pMGEXD0E41rTSRubgILd2k-4ooUQJQ0AKZEfbFQClA30OxKKpJpEbHj15r66-P5Rp7C4_6jIwJD41Qgdn6H6USlgHOrAEfMV-B/s320/Gambar+D.JPG

Gambar D. Kawat kabel groundnya terlepas, konektor tersolder.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV_vovA0H_GLds5JAaPKUshDI_h9N1ryf2iIGgzDKYtRKNC8HZv2YTD6JUYx9SnLhR9NNZg2wV3NZzTQ_ulb-q5MKAMzRoLSLiO8xDK6MYmJ_Lf6WxX5HwQK_SP0Y7DFJYRQhaR1gSj2hV/s320/Gambar+E.JPG

Gambar E. Herannya masih menyambung walaupun solderan tidak benar.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKMvNu-X3YOoGOWC5U-QIjYUajTQJkXABAms82f0SzEO7Nptpbqd7a3V4UHx1xlhN49l8CRzq45rlh4O7yMU9wQDXBtbpgtWWJ8F9vj1f4QfAuPSp4KgM_y7mZQN9eI4bFUvsAFu3Jplro/s320/Gambar+F.JPG

Gambar F. Timah terlalu banyak hingga solderan menggelembung, ini hasil solderan rekan Australia.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyDgXMg4jwz5-T1T4cIssNXedyg-jpe9vba4r2bIA77536LVMzoCXzCjpWfpNcso9mTi3KCp47e51zp1Zt5WaPfIqVzkC64dds_u-qzMZvdksb7779i5d3RgEN1C30n0ruG65p7smp2wk4/s320/Gambar+G.JPG

Gambar G. Ini solderan mahasiswa Indonesia di Malaysia

Tentu saja di dalam benak kita kembali timbul pertanyaan, “Bagaimana membuat sambungan antara kabel dan konektor yang baik dan benar?”. Tentu saja kita semua ingin mengetahui rahasianya bukan? Sebenarnya mudah saja, langkah yang paling penting sebenarnya adalah pemilihan alat-alat bantu yang benar. Apa yang kita perlu persiapkan sebelum kita menyolder? Alat-alat yang perlu kita persiapkan adalah sebagai berikut :

1. Cutter atau pisau, saya lebih senang yang sedikit kurang tajam, tujuannya adalah agar bagian dalam kabel tidak ikut terpotong.
2. Solder yang cukup panas, jangan menggunakan solderan kecil karena panas yang ada akan kurang, saya lebih menyukai yang berbentuk pistol dan dapat mencapai 120 watt.
3. Timah yang baik, jangan menggunakan timah yang terlalu banyak mengandung lemak atau yang berbentuk seperti minyak cair apabila kita sentuhkan dengan ujung solder. Sebenarnya lemak ini bertujuan untuk memudahkan timah dapat menempel pada permukaan yang akan kita solder.
4. Tang untuk memotong yang cukup tajam.
5. Saya selalu menyiapkan tissue untuk membersihkan ujung solderan.

Saya anjurkan untuk rekan-rekan yang baru mulai belajar menyolder, sebaiknya menggunakan kabel Canare L2-T2S yang asli. Karena hanya kabel inilah yang pembungkus luar kabelnya yang dapat bertahan dari suhu solderan yang tinggi atau ujung solderan yang kita tempelkan terlalu lama. Proses menyambungkan antara kabel microphone dan konektor XLR yang baik adalah sebagai berikut :

1. Potonglah bagian ujung kabel microphone sebanyak 2 cm secara melingkar, sekeliling pembungkus kabel bagian luar.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiL-oSzYY66oES8KTfL-rrjqk9l3v_tyfkWJ2wFXLJAgiYg-Q8A38vQGlTcdCyOZ6_CXQeGoZV_MneoN3yjTGn_7yH1XDHTFPuwz9kgskF8qJz8vqayBgWRF3VBNB_oFN7I9A4AY-Mt0tzW/s320/Gambar+H.JPG

Gambar H. Kupas pembungkus luar kabel sebanyak 2 cm berkeliling.

2. Untuk kabel-kabel yang menggunakan pelindung yang berupa rajutan kawat-kawat yang sangat kecil. Lepasakanlah rajutan kawat tersebut terlebih dahulu, kemudian menyisirnya ke satu arah. Untuk melepaskan rajutan dan menyisir kawat-kawat tersebut dapat kita gunakan pinset atau obeng minus yang kecil. Setelah rapih tersisir kita pilin kembali kawat-kawat tersebut.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjig90uNcakmcQ9fg6LuuMxiRYts0gHfuT08Br5-KGPFEXFGiuvCMGDhDKq7KI3KbLnSfTa9O46Amyt1qW69w9FRSxgrJhfMOHBFGdedk1yWZv9nVG2tOCOj0pIE4VIzg5O8SZjsl44hudr/s320/Gambar+I.JPG

Gambar I. Bersihkan benang pengisi, sisir kawat-kawat pelindung, dan kupas bagian ujung kabel dalam sebanyak 3-5mm.

3. Pangkaslah benang-benang pengisi di antara kabel-kabel pada bagian dalam kabel microphone.
4. Kupaslah bagian ujung kedua kabel kecil untuk positif dan negatif yang terbungkus dengan lapisan PVC, kupaslah berkeliling hingga kabel terbuka sepanjang 3 sampai 5 mm.
5. Kemuadian balutlah ketiga kabel yang telah terbuka dengan timah, disarankan untuk menggunakan timah dengan titik lebur yang rendah. Kemudian potonglah ujung kabel yang telah kita balut tadi yang sehingga rapih dan sesuai dengan kedalaman mangkok tempat kita dapat memasukkannya ke dalam pin konektor untuk kita solder.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2XiB5hYxht5ouGHQI4Ix0zYi-PCcxfMTDnB9ZF2XklSSsCL0Vgt-JjBFm_PpCU07K4PEtZIV_OKxbfJC2ONS6Wng-Uf3J7x-_5Qxp7-db6pDmXzDlCFLQhuJYAjqCrXcCE9fkiSymKfpE/s320/Gambar+J.JPG

Gambar J. Bungkus hasil kupasan dengan timah, dan bersihkan mata solder selalu.

6. Penuhilah mangkok pada bagian yang akan kita solder pada konektor XLR dengan timah secukupnya. Jangan terlalu sedikit ataupun terlalu berlebihan. Jika anda menggunakan XLR murahan, anda tidak dapat menempelkan mata solder terlalu lama, karena akan membengkokkan konektor karena bahannya yang tidak tahan panas. Kurangnya timah akan tampak seperti pada Gambar K.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBTw7o_o-kpfWvwP8HPM6q-h4BDnmWxa2JlA7xCSds9rjGbA88aImfx37wnRuQDAO3vGNtuYpvL5_iyzgb0Howv6rfQfUDZw-Lsk2GRMPUcSIotuH2QTzbYcjmqkJw1oxgzEx__9LmySyS/s320/Gambar+K.JPG

Gambar K. Kurangnya timah pada solderan

7. Panasilah mangkok tadi satu persatu hingga timah mencair dan masukkanlah kabel yang telah kita balut dengan timah tadi. 

Mengapa saya membalut kabel yang sudah saya kupas atau kawat-kawat pelindung yang saya sisir? Tujuan utama pembalutan ini adalah agar tidak ada satupun kawat yang terlepas dari pilinannya dan bersinggungan dengan bagian konektor maupun kabel yang terbuka sehingga mengakibatkan konsleting. Gambar L. memperlihatkan kawat pelindung kabel yang tidak terbalut, dan sangat berbahaya karena dapat membuka dan menyentuh bagian yang tidak terbungkus.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfmnIc-Pb-eExWAFtGj36tS-QFzDw3amnCa8MMYDnbIizcdg8Cq2NubT2KjYGrrV700LprS8zKkbz2hbd6SGy_kNFwUMo2fwd5pwYFin_31Xtb3mWYWB06UKVGYU89nqhG5g2HjkHPMi3F/s320/Gambar+L.JPG

Gambar L. Kawat-kawat untuk ground yang tidak disolder.

Jika rekan-rekan belum mahir menyolder, terlalu lama menempelkan mata solder umumnya akan membuat timah menjadi kusam karena terjadinya penurunan kualitasnya sebagai akibat suhu yang terlalu panas. Buanglah timah yang telah berwarna kusam dan gantilah dengan timah yang baru, sebagai gambaran hasil solderan yang baik, harus berwarna mengkilap dan bersih dari kotoran. Warna kusam dan kotoran dapat pula diakibatkan oleh terkumpulnya residu timah pada mata solder, bersihkanlah dengan tissue sehingga bersih. Jika tidak hasil solderan kita akan tercemari residu timah yang telah menjadi rusak.


Kunci Utama pada Timah

Jika kita perhatikan kebutuhan di atas tentu saja akan kita anggap spele, karena semuanya kita miliki dan tidak ada istimewanya. Ya, benar semua bahan-bahan di atas kita bisa dapatkan di pasar elektronik, cuma satu yang tidak bisa kita dapatkan dengan mudah, yaitu timah solder. Padahal timah solder adalah kunci utama keberhasilan kita dalam menyambungkan kabel dan konektor. “Lho.. banyak kok timah solder di ditoko elektronik..” ini komentar peserta seminar di mana saya menjadi pembicara trainer mereka. Benar timah solder dengan mudah kita jumpai di toko elektronik, tetapi tahukah kita akan kualitasnya? Saya sudah mencoba berbagai macam merek, yang masih cukup baik hingga saat ini adalah Asahi.

Mengapa timah solder justru menjadi permasalahan yang cukup menentukan? Saya rasa semenjak krisis ekonomi tahun 1997, material timah kita semakin buruk, apalagi dengan timah buatan Cina. Banyak sekali bahan pengotor di dalam timah solder, ini terlihat dari mata ujung solder kita cepat sekali menjadi menghitam dan menjadi kotor. Hasil solderan juga tidak mengkilap seperti kita menggunakan timah solder yang baik. Solderan dengan timah yang buruk akan terlihat kusam dan berkesan tidak matang (atau tidak menempel dengan baik).

Solderan yang tidak matang akan menimbulkan celah antara timah, kabel dan permukaan kontak. Akibatnya adalah pada celah ini terjadi loncatan arus sinyal audio, ini bisa menimbulkan suara yang terdistorsi. Masalah yang lainnya yang dapat timbul adalah masuknya gelombang elektromagnetik atau juga gangguan dari sinyal radio, rekan-rekan tentu saja sangat tidak ingin apabila sedang menikmati acara yang sedang berlangsungh tiba-tiba terganggu dengan suara radio 2 meteran yang sedang dipergunakan untuk pacaran... ? Masalah lainnya yang dapat terjadi adalah timbulnya dengungan (hum) pada frekuansi tinggi karena celah ini atau solderan yang tidak matang. Ciri-ciri timah solderan tidak matang adalah hasil solder tampak seperti tetesan air dan tidak terlihat merata di atas permukaan yang kita solder.

Celah ini dapat juga diakibatkan karena banyaknya terlalu banyak lemak (atau ada juga yang menyebutnya arpus) yang berada diantara kabel, timah dan permukaan konektor. Sebenarnya tujuan lemak atau arpus ini adalah baik, yaitu untuk memudahkan agar timah solder dapat masuk hingga ke dalam kabel atau menempel dengan mudah pada permukaan yang ingin kita solder. Hanya saja jika berlebihan maka justru dapat menghalangi permukaan timah solder merekat dengan baik pada permukaan solder. Timah solder sebenarnya jika kita perhatikan di bagian tengahnya terdapat lubang yang berisi lemak atau arpus ini. Jangan sekali-kali kita menggunakan arpus tambahan, jika kita menggunakan konektor murah, dalam beberapa waktu area bagian unjung yang kita solder dapat berkarat dan patah. 

Belum tentu timah dengan harga mahal akan menghasilkan solderan yang baik, saya sudah mencoba berbagai merek dari yang murah hingga yang mahal. Ada timah solder dengan harga ratusan ribu per rol 250 gram, tetapi jika kita pergunakan untuk beberapa jenis konektor malah sulit menempel dengan baik. Justru untuk konektor ini kita harus menggunakan timah murah seperti Asahi.

Seni Menyolder

Seni menyolder, saya menyebutnya demikian, karena ternyata ada orang-orang yang menyatakan dirinya sound engineer tetapi tidak bisa menyolder dengan baik dan benar. Untuk menjadi sound engineer yang baik, jangan hanya mengandalkan diri pada alat-alat yang mahal atau kuping emas rekan-rekan. Tetapi belajarlah menyolder, merupakan dasar dari semua ilmu sound sistem yang lain, di mana kita akan belajar bagaimana menyambungkan dan jenis sambungan. Memang sebentar lagi semua peralatan sound akan digantikan dengan perlatan digital, tetapi marilah kita pelajari seni menyolder agar memperlengkapi dasar pengetahuan kita.


Box khusus :
Pergunakanlah timah yang baik untuk menyolder ada beberapa timah yang baik untuk menyolder yang beredar dipasaran Indonesia. Asahi adalah mereka yang paling murah dan cukup baik, jangan pergunakan merek lainnya karena sering menimbulkan masalah, seperti tidak matang dan sulit menempel. Merek-merek mahal yang patut kita coba adalah Shark, Vampire dan lain-lain, kedua merek ini mencampurkan timah mereka dengan perak sehingga hasilnya menjadi berkilap dan matang.
Untuk timah dengan titik lebur rendah, saya hanya menemukan merek Jepang yaitu Nihon. Hanya saja lemak yang dimiliki cukup banyak sehingga membuat permukaan mangkok pin konektor menjadi berlemak dan sulit menempel. Sebaiknya untuk mengisi mangkok pin konektor gunakanlah Asahi, komposisi bahannya penyusunnya cukup baik, dan mudah menempel pada permukaan pin konektor.
tu kemampuan timah solder cair untuk membasahi permukaan benda yang disolder.
solderan jelek Teknik Menyolder Yang Baik
Beberapa contoh solderan yang buruk
solder Teknik Menyolder Yang Baik
Tentu saja, semakin lancar aliran timah solder cair, semakin mudah bagi timah solder cair untuk membasahi permukaan benda yang disolder, sehingga sambungan solder yang dihasilkan menjadi lebih baik. Sebaliknya, aliran yang tidak baik akan menghasilkan sambungan solder yang lebih tebal atau jika terlalu parah malah membentuk gumpalan timah solder yang tidak menempel, tentu saja sambungan seperti ini jelek.
Jenis timah solder yang digunakan juga ikut berpengaruh, ukuran diameter kawat timah solder yang tepat ditentukan oleh besar kecilnya sambungan solder yang dikerjakan / tergantung komponen. Sambungan solder yang kecil, seperti untuk komponen SMD, hanya membutuhkan sedikit timah solder.

Agar jumlah timah solder yang dilelehkan dapat diatur dengan akurat dan menghindari kelebihan timah solder yang dapat menjembatani sambungan solder yang rapat, timah solder yang digunakan haruslah mempunyai diameter kawat kecil, yaitu 0,4mm – 0,5mm.
timah solder Teknik Menyolder Yang BaikKalau di TV mungkin agak jarang digunakan, paling hanya untuk IC MICOM saja,…terkecuali untuk TV yang sudah menggunakan modul seperti LCD / plasma TV.
Begitupun sebaliknya, jika sambungan solder yang dikerjakan berukuran besar, agar dapat melelehkan lebih banyak timah solder dengan cepat, sebaiknya menggunakan timah solder dengan diameter kawat lebih besar, yaitu 0,8mm – 1mm (flyback / Tr power)
Untuk komponen standar, dapat digunakan timah solder dengan diameter kawat 0,5mm -0,8mm, sesuai dengan kebiasaan atau persediaan yang ada (resistor / kapasitor / diode).
Berikut ini beberapa tips cara meyolder yang baik :
  • Pastikan permukaan tembaga PCB mengkilap, jika buram maka amplaslah dengan amplas yang halus
  • Hilangkan karat pada kaki komponen dengan mengeriknya hingga mengkilap, adanya karat pada kaki komponen ditandai dengan tidak mengkilapnya kaki komponen
  • Saat menyolder, tempelkan solder pada tembaga PCB (jangan terlalu lama) kemudian tempelkan timah pada solder secukupnya, tunggu hingga timah mencair dan menyebar
  • Segera setelah timah menyebar di seluruh daerah solder, jauhkan solder dan tunggu hingga timah dingin dan anda yakin kaki komponen tersebut bersatu dengan jalur pada pcb (printed circuit board).
teknik menyolder Teknik Menyolder Yang Baik
Teknik Menyolder yang baik
Dan berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyolder :
  • Perhitungkan waktu menyolder tiap tiap komponen, usahakan untuk peyolderan komponen semikonduktor ( Tr kecil , IC , Diode) dilakukan secepat mungkin untuk menghindari komponen overheat, karena komponen jenis ini sangat rentan.
  • Berhati-hatilah dalam menyolder sebab panas yang ditimbulkan solder dapat merusak komponen bila menerima panas yang belebihan, kembali lagi kepada berapa daya / watt solder yang anda miliki, sesuaikan dengan jenis komponen.
  • Gunakanlah timah yang mudah meleleh, selalu perhatikan diameter timah yang digunakan.
  • Gunakan solder yang memiliki penyangga agar lebih aman.
Seringkali komponen tidak menempel dengan timah padahal solder sudah cukup panas, bisa jadi mata solder nya kotor sehingga panas yang dialirkan ke timah menjadi terhambat. Untuk membersihan mata solder, tentu saja ada caranya yaitu panaskan dulu soldernya, setelah itu digosok perlahan dengan spons besi sampai bersih. Kalau tidak ada spons besi, dapat dicoba dengan sabut nilon basah. Setelah itu diusap ke spons basah dan dilapisi dengan timah solder. Ulang terus sampai timah solder dapat melapisi mata solder dengan sempurna.
membersihkan mata solder Teknik Menyolder Yang Baik
Membersihkan mata solder
Untuk solder baru yang biasanya mengkilap, perlu waktu untuk dapat melapisi dengan baik. Begitu juga solder yang matanya kotor. Tetapi setelah berhasil, biasanya akan mudah untuk mempertahankan lapisan timah yang bagus, cukup dengan sering mengusapkan mata solder ke spons basah ketika sedang dipakai….

Jenis Jenis Solder Untuk Service
Solderadalah alat pemanas untuk melelehkan timah sehingga menempel pada kaki-kaki transistor atau komponen elektronika lainnya, sehingga kaki-kaki tersebut bersatu dengan jalur pada pcb (printed circuit board). Keterampilan yang paling dasar yang diperlukan untuk merakit / memperbaiki perangkat elektronik adalah teknik menyolder. Teknik menyolder ini tidak bisa secara instant dikuasai, bagi lulusan sekolah sekolah teknik ini merupakan pelajaran yang mendasar. Sedangkan untuk orang awam ini membutuhkan latihan beberapa waktu untuk membuat sambungan yang sempurna.
Berbagai jenis solder tersedia banyak pilihan tergantung pada anggaran anda, perangkat yang anda kerjakan dan seberapa serius anda dalam bidang ini. Untuk penggunaan seperti reparasi HP misalnya digunakan solder tipe blower / hot air. Solder jenis ini memiliki temperatur yang dapat diatur dari 100C sampai 540C.
1. Solder biasa, jenis ini merupakan yang paling banyak digunakan karena harganya yang relatif murah, untuk keperluan merakit / servis sudah cukup memadai. Walaupun sebenarnya jika kita memilih merk yang bagus akan lebih mahal tetapi seimbang dengan kualitasnya, misalnya goot / hakko dan lainnya. Solder yang memiliki pemanas tipe keramik biasanya lebih mahal dan lebih panjang umurnya dibandingkan dengan solder dengan pemanas tipe coil.
soder biasa Jenis Jenis Solder Untuk Servicesoder tembak Jenis Jenis Solder Untuk Service
2. Solder dengan kontrol suhu, Ada beberapa jenis solder yang memiliki pengaturan suhu secara otomatis. Solder biasa tidak memiliki fitur ini, ciri solder ini adalah memilliki box kontrol terpisah dari solder tersebut. Kelebihan jenis ini adalah bila dinyalakan seberapa lama pun suhunya akan stabil / konstan sehingga tidak merusak solder itu sendiri begitu juga dengan tegangan yang naik turun  tidak akan mempengaruhi suhu solder, sedangkan pada solder biasa suhunya akan meningkat seiring tegangan yang diberikan dan waktu menyalakannya, bila dibiarkan terus menerus menyala biasanya ujung solder dekat elemen akan meleleh. Spesifikasi yang biasa terdapat untuk jenis ini misalnya :
  • Heating Element : Ceramic Heater
  • Temperature Range : 200 ~ 480 °C
  • Temperature Stability : ± 1 °C (no load)
  • Tip to Ground Resistance : di bawah 2Ω
  • Tip to Ground Potential : di bawah 2mV
solder kontrol suhu Jenis Jenis Solder Untuk Service3. Solder Uap / blower / Hot air, Blower merupakan salah satu varian dari Solder. Disebut blower karena proses penggunaannya menggunakan udara. Pada blower standar yang digunakan dalam praktikum, terdapat 2 pengaturan. Pengaturan pertama merupakan kekuatan panas (heating) yang akan dikeluarkan melalui mata solder, dan pengaturan yang lain merupakan tekanan (kekuatan hembusan) udara yang akan dipancarkan. Kedua pengatur ini bekerja secara linier satu sama lain. Semakin tinggi suhu udara yang dipancarkan, akan bertambah kuat lagi jika dinaikkan tekanan uadara yang akan dikeluarkan..
Adapun spesifikasi blower yang biasa digunakan adalah :
  1. Solder Uap Welding Remover Untuk soldering dan desoldering komponen SMD yang sangat kecil
  2. Dapat digunakan untuk heat shirt tube,
  3. Heat energy test dan heat processing
  4. Temperatur dapat diatur dari 100C sampai 540C
  5. Dengan circuit Anti-static untuk melindungi kerusakan komponen
solder blower uap Jenis Jenis Solder Untuk Service
Dan berikut ini beberapa hal yang harus dipertimbangkan sebelum membeli solder :
Tegangan : Yang harus diingat adalah tegangan kerja solder tersebut hendaknya disesuaikan dengan tegangan yang dimiliki.Umumnya tegangan nya adalah 220-240VAC, untuk beberapa solder tertentu ada juga yang memiliki teganga kerja dc, yaitu 12-48VDC dengan pemakaian arus hingga 3-4A. Bandingkan dengan solder AC yang memiliki arus <0,5A, tapi solder jenis ini agak jarang.
Daya / Watt: Biasanya, rata rata teknisi menggunakan solder dengan rating daya antara 30-40 watt atau lebih, Saya sendiri selalu menggunakan yang 40W karena jika menggunakan 30W akan sulit untuk mencabut Transistor besar di TV rusak. Secara teori solder yang memiliki daya lebih besar maka akan lebih tinggi juga suhu yang dihasilkan, pertimbangkan untuk membeli sesuai dengan kebutuhan kita. Untuk kebutuhan perangkat elektronik 30-40W sudah memadai.
Perlindungan Anti-statis: Bila anda berniat untuk menyolder komponen seperti MOSFET / IC EEPROM / IC berjenis CMOS yang rentan terhadap listrik statis maka solder biasa yang umum tidak akan cocok digunakan, akan lebih baik jika menggunakan solder yang memiliki pengaman anti statis seperti yang dimiliki jenis High Precision Thermostat Solder / Solder dengan kontrol suhu seperti diatas.
grounding solder 300x225 Jenis Jenis Solder Untuk Service
Nah bagaimana jika kita hanya memiliki solder biasa namun perangkat yang kita solder merupakan komponen yang sensitif. Gampang, buat saja grounding buatan, caranya lilitkan kabel ke ujung / body solder pemanas ( bagian logamnya ) beri kabel agak panjang. Ujung satunya disambungkan ke paku yang sebelumnya sudah dipakukan ke tembok, semakin dalam paku tersebut menancap akan semakin baik groundingnya, kelembaban tembok juga menentukan baik buruknya grounding. Saya biasa menggunakan paku beton 12cm untuk grounding buatan ini dan cukup bagus hasilnya.


1 komentar: