Diantaranya
- Pengertian menyolder
- Cara menyolder yang baik
- Contoh menyolder yang salah
- Tips perawatan solder
- Macam - macam solder
- Dan masih banyak lagi
Soldering (proses menyolder)
didefinisikan dengan “menggabungkan beberapa logam (metal) secara difusi yang
salah satunya mempunyai titik cair yang relatif berbeda”. Dengan kata lain,
kita bisa menggabungkan dua atau lebih benda kerja (metal) dimana salah satunya
mempunyai titik cair relatif lebih rendah, sehingga metal yang memiliki titik
cair paling rendah akan lebih dulu mencair. Ketika proses penyolderan
(pemanasan) di hentikan, maka logam yang mencair tesebut akan kembali membeku
dan menggabungkan secara bersama-sama metal yang lain. Proses menyolder
biasanya diaplikasikan pada peralatan elektronik untuk
menempelkan/menggabungkan komponen elektronika pada papan circuit (PCB).
Untuk
melakukan penyolderan tentu saja diperlukan kemampuan atau keahlian (skill).
Ada beberapa langkah yang harus kita ketahui sebelum kita menyolder,
diantaranya :
Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan pada waktu
menyolder, diantaranya :
- Timah solder/Tinol (metal yang
mempunyai titik cair cukup rendah sehingga mudah mencair);
- Multitester/Multimeter
(digunakan untuk memeriksa komponen sebelum disolder);
- Penjepit/tang (digunakan untuk
menjepit kaki komponen elektronika yang akan di solder, sehingga komponen
tersebut mudah dipasang dan tidak terlalu panas karena sebagian panas akan
disalurkan pada penjepit);
- Penghisap solder (digunakan
untuk membersihkan tinol baik yang ada pada PCB maupun komponen, juga
digunakan untuk mempermudah waktu mencabut komponen dari PCB);
- Dudukan solder (digunakan untuk
menyimpan solder yang panas ketika sedang tidak digunakan).
Persiapan
- Dipasaran terdapat solder yang
mempunyai rentang daya antara 15 watt s/d 40 watt. Semakin besar
tegangannya, solder tersebut akan semakin panas. Dalam pemilihan solder
yang harus kita perhatikan adalah benda kerja yang akan di solder. Untuk
menyolder komponen elektronika dianjurkan menggunakan solder yang
berkekuatan 30 watt, supaya tidak terlalu panas yang menyebabkan komponen
yang disolder menjadi rusak.
- Periksa PCB dan komponen
elektronika yang akan di solder. Pastikan bahwa komponen-komponen tersebut
bisa berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.
Proses Penyolderan
- Bersihkan PCB dari kotoran atau
minyak dengan menggunakan kain wol dan thinner atau menggunakan alat
pembersih yang lain. Hindarkan alat pembersih yang bisa menyebabkan korosi
pada PCB maupun jalur-jalur yang ada pada PCB
- Bersihkan komponen-komponen
elektronika yang akan di solder, terutama bagian yang akan di solder
(kaki-kakinya) dengan menggunakan kain atau ampelas.
- Panaskan solder sampai solder
tersebut mampu mencairkan tinol
- Pasang komponen yang akan di
solder pada PCB kemudian lakukan penyolderan. Jangan memasang komponen
sekaligus tetapi bertahap satu persatu (pasang satu komponen, terus
lakukan penyolderan kemudian dipotong kaki-kakinya, setelah selesai baru
pasang lagi komponen yang lainnya). Dahulukan menyolder komponen yang
paling tahan terhadap panas.. Untuk komponen seperti IC, usahakan jangan
menyolder secara langsung ke PCB karena panas akibat penyolderan bisa
merusaknya, tetapi gunakan socket/dudukan untuk memasangnya. Socket
digunakan untuk menjaga supaya IC tidak terkena panas pada waktu
menyolder, selain itu juga untuk mempermudah penggantian bila IC-nya rusak
karena IC termasuk komponen yang paling sering mengalami kerusakan.
Cara pemasangan komponen pada PCB,
yaitu dengan cara menacapkan kaki-kaki komponen tersebut pada lobang yang sudah
disediakan pada PCB. Setelah di tancapkan, bengkokkan kakinya + 45o
supaya komponen tersebut tidak terlepas dan untuk mempermudah pada waktu
menyoldernya.
Solderan yang baik adalah solderan
yang berbentuk gunung dengan ketinggian+ 0,75 mm
Pemeriksaan
Setelah semua komponen di solder, proses terakhir adalah memeriksa jangan sampai ada solderan yang kurang baik atau komponen yang rusak akibat panas dari solder. Juga memerika jalur-jalur yang ada pada PCB jangan sampai ada yang rusak atau saling berhubungan akibat lelehan tinol yang akan mengakibatkan hubungan pendek
Setelah semua komponen di solder, proses terakhir adalah memeriksa jangan sampai ada solderan yang kurang baik atau komponen yang rusak akibat panas dari solder. Juga memerika jalur-jalur yang ada pada PCB jangan sampai ada yang rusak atau saling berhubungan akibat lelehan tinol yang akan mengakibatkan hubungan pendek
Pelapisan
Proses terakhir setelah semua proses di atas selesai adalah memberi lapisan terutama pada bagian bawah PCB yang ada soldernya dengan bahan yang bersifat isolator, misalnya cat/vernish. Hal ini dilakukan supaya rangkaian tadi terhindar dari korosi akibat oksidasi.
Proses terakhir setelah semua proses di atas selesai adalah memberi lapisan terutama pada bagian bawah PCB yang ada soldernya dengan bahan yang bersifat isolator, misalnya cat/vernish. Hal ini dilakukan supaya rangkaian tadi terhindar dari korosi akibat oksidasi.
Gambar A. Sambungan yang buruk Neutrik NP2C palsu dan RCA.
Sudah cukup parah permasalahan yang mereka miliki, ternyata ibarat sudah jatuh masih tertimpa tanggal pula. Mereka juga menggunakan konektor Neutrik palsu dan kabel Canare palsu sehingga menambah runyam masalah yang mereka hadapi. Beberapa hari kemudian kembali saya temukan permasalahan lainnya, yaitu pada kabel listrik. Kabel listrik mereka juga bermasalah dan kabel listrik mereka benar-benar asal jadi, dengan nekat hanya menggunakan 2 kabel tanpa kabel ground. Akhirnya saya memang harus mengulang instalasi sound sistem 10 room karaoke mereka dari awal dan meneliti permasalahan setiap ruang yang umumnya memang bersumber dari kabel audio, video, dan listrik.
Gambar B. RCA paralel murahan dan Neutrik NC3FX palsu.
Gambar C. Solderan yang buruk, Canare L2-T2S palsu dan Neutrik NC3MX palsu.
Membuat Sambungan yang Benar
Sangar sering saya ditanya oleh banyak orang bagaimana cara menyolder yang baik dan benar. Rupanya cukup banyak orang sudah frustrasi menyolder kabel, seringkali sebenarnya kesulitan penyolderan terjadi karena alat-alat bantu yang salah atau tidak bahkan tidak membantu pekerjaan kita sama sekali. Tadinya saya pikir orang-orang yang frustrasi menyolder cuma terjadi di Indonesia saja, ternyata sampai ke negara tetangga Australia dan Malaysia penyakit ini menular juga. Pada umumnya di negara tetangga kita tenaga kerja mahal, mereka memilih menyolder kabel dan konektor mereka sendiri. Sebagai akibat mereka kurang mengerti dan kurang mahir menyolder, hasilnya dapat kita lihat. Bukan hanya kabel saja yang bermasalah tetapi sambungan konektor microphone mereka juga. Berkali-kali konektor laki-laki pada microphone mereka terlepas dari rumahnya, dan mereka memperbaikinya dengan menyolder. Di Malaysia saya baru-baru ini menemukan sesuatu yang tidak kalah menarik, rekan-rekan pelajar Indonesia yang ada di Malaysia menyolder kabel dengan cara yang unik, yaitu tanpa membuka rajutan pelindung kabel. Ha, ha, ha... yang mengherankan kok bisa kabel ini bekerja dengan baik.

Gambar D. Kawat kabel groundnya terlepas, konektor tersolder.

Gambar E. Herannya masih menyambung walaupun solderan tidak benar.

Gambar F. Timah terlalu banyak hingga solderan menggelembung, ini hasil solderan rekan Australia.

Gambar G. Ini solderan mahasiswa Indonesia di Malaysia
Tentu saja di dalam benak kita kembali timbul pertanyaan, “Bagaimana membuat sambungan antara kabel dan konektor yang baik dan benar?”. Tentu saja kita semua ingin mengetahui rahasianya bukan? Sebenarnya mudah saja, langkah yang paling penting sebenarnya adalah pemilihan alat-alat bantu yang benar. Apa yang kita perlu persiapkan sebelum kita menyolder? Alat-alat yang perlu kita persiapkan adalah sebagai berikut :
1. Cutter atau pisau, saya lebih senang yang sedikit kurang tajam, tujuannya adalah agar bagian dalam kabel tidak ikut terpotong.
2. Solder yang cukup panas, jangan menggunakan solderan kecil karena panas yang ada akan kurang, saya lebih menyukai yang berbentuk pistol dan dapat mencapai 120 watt.
3. Timah yang baik, jangan menggunakan timah yang terlalu banyak mengandung lemak atau yang berbentuk seperti minyak cair apabila kita sentuhkan dengan ujung solder. Sebenarnya lemak ini bertujuan untuk memudahkan timah dapat menempel pada permukaan yang akan kita solder.
4. Tang untuk memotong yang cukup tajam.
5. Saya selalu menyiapkan tissue untuk membersihkan ujung solderan.
Saya anjurkan untuk rekan-rekan yang baru mulai belajar menyolder, sebaiknya menggunakan kabel Canare L2-T2S yang asli. Karena hanya kabel inilah yang pembungkus luar kabelnya yang dapat bertahan dari suhu solderan yang tinggi atau ujung solderan yang kita tempelkan terlalu lama. Proses menyambungkan antara kabel microphone dan konektor XLR yang baik adalah sebagai berikut :
1. Potonglah bagian ujung kabel microphone sebanyak 2 cm secara melingkar, sekeliling pembungkus kabel bagian luar.

Gambar H. Kupas pembungkus luar kabel sebanyak 2 cm berkeliling.
2. Untuk kabel-kabel yang menggunakan pelindung yang berupa rajutan kawat-kawat yang sangat kecil. Lepasakanlah rajutan kawat tersebut terlebih dahulu, kemudian menyisirnya ke satu arah. Untuk melepaskan rajutan dan menyisir kawat-kawat tersebut dapat kita gunakan pinset atau obeng minus yang kecil. Setelah rapih tersisir kita pilin kembali kawat-kawat tersebut.

Gambar I. Bersihkan benang pengisi, sisir kawat-kawat pelindung, dan kupas bagian ujung kabel dalam sebanyak 3-5mm.
3. Pangkaslah benang-benang pengisi di antara kabel-kabel pada bagian dalam kabel microphone.
4. Kupaslah bagian ujung kedua kabel kecil untuk positif dan negatif yang terbungkus dengan lapisan PVC, kupaslah berkeliling hingga kabel terbuka sepanjang 3 sampai 5 mm.
5. Kemuadian balutlah ketiga kabel yang telah terbuka dengan timah, disarankan untuk menggunakan timah dengan titik lebur yang rendah. Kemudian potonglah ujung kabel yang telah kita balut tadi yang sehingga rapih dan sesuai dengan kedalaman mangkok tempat kita dapat memasukkannya ke dalam pin konektor untuk kita solder.

Gambar J. Bungkus hasil kupasan dengan timah, dan bersihkan mata solder selalu.
6. Penuhilah mangkok pada bagian yang akan kita solder pada konektor XLR dengan timah secukupnya. Jangan terlalu sedikit ataupun terlalu berlebihan. Jika anda menggunakan XLR murahan, anda tidak dapat menempelkan mata solder terlalu lama, karena akan membengkokkan konektor karena bahannya yang tidak tahan panas. Kurangnya timah akan tampak seperti pada Gambar K.

Gambar K. Kurangnya timah pada solderan
7. Panasilah mangkok tadi satu persatu hingga timah mencair dan masukkanlah kabel yang telah kita balut dengan timah tadi.
Mengapa saya membalut kabel yang sudah saya kupas atau kawat-kawat pelindung yang saya sisir? Tujuan utama pembalutan ini adalah agar tidak ada satupun kawat yang terlepas dari pilinannya dan bersinggungan dengan bagian konektor maupun kabel yang terbuka sehingga mengakibatkan konsleting. Gambar L. memperlihatkan kawat pelindung kabel yang tidak terbalut, dan sangat berbahaya karena dapat membuka dan menyentuh bagian yang tidak terbungkus.

Gambar L. Kawat-kawat untuk ground yang tidak disolder.
Jika rekan-rekan belum mahir menyolder, terlalu lama menempelkan mata solder umumnya akan membuat timah menjadi kusam karena terjadinya penurunan kualitasnya sebagai akibat suhu yang terlalu panas. Buanglah timah yang telah berwarna kusam dan gantilah dengan timah yang baru, sebagai gambaran hasil solderan yang baik, harus berwarna mengkilap dan bersih dari kotoran. Warna kusam dan kotoran dapat pula diakibatkan oleh terkumpulnya residu timah pada mata solder, bersihkanlah dengan tissue sehingga bersih. Jika tidak hasil solderan kita akan tercemari residu timah yang telah menjadi rusak.
Kunci Utama pada Timah
Jika kita perhatikan kebutuhan di atas tentu saja akan kita anggap spele, karena semuanya kita miliki dan tidak ada istimewanya. Ya, benar semua bahan-bahan di atas kita bisa dapatkan di pasar elektronik, cuma satu yang tidak bisa kita dapatkan dengan mudah, yaitu timah solder. Padahal timah solder adalah kunci utama keberhasilan kita dalam menyambungkan kabel dan konektor. “Lho.. banyak kok timah solder di ditoko elektronik..” ini komentar peserta seminar di mana saya menjadi pembicara trainer mereka. Benar timah solder dengan mudah kita jumpai di toko elektronik, tetapi tahukah kita akan kualitasnya? Saya sudah mencoba berbagai macam merek, yang masih cukup baik hingga saat ini adalah Asahi.
Mengapa timah solder justru menjadi permasalahan yang cukup menentukan? Saya rasa semenjak krisis ekonomi tahun 1997, material timah kita semakin buruk, apalagi dengan timah buatan Cina. Banyak sekali bahan pengotor di dalam timah solder, ini terlihat dari mata ujung solder kita cepat sekali menjadi menghitam dan menjadi kotor. Hasil solderan juga tidak mengkilap seperti kita menggunakan timah solder yang baik. Solderan dengan timah yang buruk akan terlihat kusam dan berkesan tidak matang (atau tidak menempel dengan baik).
Solderan yang tidak matang akan menimbulkan celah antara timah, kabel dan permukaan kontak. Akibatnya adalah pada celah ini terjadi loncatan arus sinyal audio, ini bisa menimbulkan suara yang terdistorsi. Masalah yang lainnya yang dapat timbul adalah masuknya gelombang elektromagnetik atau juga gangguan dari sinyal radio, rekan-rekan tentu saja sangat tidak ingin apabila sedang menikmati acara yang sedang berlangsungh tiba-tiba terganggu dengan suara radio 2 meteran yang sedang dipergunakan untuk pacaran... ? Masalah lainnya yang dapat terjadi adalah timbulnya dengungan (hum) pada frekuansi tinggi karena celah ini atau solderan yang tidak matang. Ciri-ciri timah solderan tidak matang adalah hasil solder tampak seperti tetesan air dan tidak terlihat merata di atas permukaan yang kita solder.
Celah ini dapat juga diakibatkan karena banyaknya terlalu banyak lemak (atau ada juga yang menyebutnya arpus) yang berada diantara kabel, timah dan permukaan konektor. Sebenarnya tujuan lemak atau arpus ini adalah baik, yaitu untuk memudahkan agar timah solder dapat masuk hingga ke dalam kabel atau menempel dengan mudah pada permukaan yang ingin kita solder. Hanya saja jika berlebihan maka justru dapat menghalangi permukaan timah solder merekat dengan baik pada permukaan solder. Timah solder sebenarnya jika kita perhatikan di bagian tengahnya terdapat lubang yang berisi lemak atau arpus ini. Jangan sekali-kali kita menggunakan arpus tambahan, jika kita menggunakan konektor murah, dalam beberapa waktu area bagian unjung yang kita solder dapat berkarat dan patah.
Belum tentu timah dengan harga mahal akan menghasilkan solderan yang baik, saya sudah mencoba berbagai merek dari yang murah hingga yang mahal. Ada timah solder dengan harga ratusan ribu per rol 250 gram, tetapi jika kita pergunakan untuk beberapa jenis konektor malah sulit menempel dengan baik. Justru untuk konektor ini kita harus menggunakan timah murah seperti Asahi.
Seni Menyolder
Seni menyolder, saya menyebutnya demikian, karena ternyata ada orang-orang yang menyatakan dirinya sound engineer tetapi tidak bisa menyolder dengan baik dan benar. Untuk menjadi sound engineer yang baik, jangan hanya mengandalkan diri pada alat-alat yang mahal atau kuping emas rekan-rekan. Tetapi belajarlah menyolder, merupakan dasar dari semua ilmu sound sistem yang lain, di mana kita akan belajar bagaimana menyambungkan dan jenis sambungan. Memang sebentar lagi semua peralatan sound akan digantikan dengan perlatan digital, tetapi marilah kita pelajari seni menyolder agar memperlengkapi dasar pengetahuan kita.
Box khusus :
Pergunakanlah timah yang baik untuk menyolder ada beberapa timah yang baik untuk menyolder yang beredar dipasaran Indonesia. Asahi adalah mereka yang paling murah dan cukup baik, jangan pergunakan merek lainnya karena sering menimbulkan masalah, seperti tidak matang dan sulit menempel. Merek-merek mahal yang patut kita coba adalah Shark, Vampire dan lain-lain, kedua merek ini mencampurkan timah mereka dengan perak sehingga hasilnya menjadi berkilap dan matang.
Untuk timah dengan titik lebur rendah, saya hanya menemukan merek Jepang yaitu Nihon. Hanya saja lemak yang dimiliki cukup banyak sehingga membuat permukaan mangkok pin konektor menjadi berlemak dan sulit menempel. Sebaiknya untuk mengisi mangkok pin konektor gunakanlah Asahi, komposisi bahannya penyusunnya cukup baik, dan mudah menempel pada permukaan pin konektor.
tu kemampuan timah solder cair untuk
membasahi permukaan benda yang disolder.

Beberapa
contoh solderan yang buruk

Tentu saja, semakin lancar aliran
timah solder cair, semakin mudah bagi timah solder cair untuk membasahi
permukaan benda yang disolder, sehingga sambungan solder yang dihasilkan
menjadi lebih baik. Sebaliknya, aliran yang tidak baik akan menghasilkan
sambungan solder yang lebih tebal atau jika terlalu parah malah membentuk
gumpalan timah solder yang tidak menempel, tentu saja sambungan seperti ini
jelek.
Jenis timah solder yang
digunakan juga ikut berpengaruh, ukuran diameter kawat timah solder yang tepat
ditentukan oleh besar kecilnya sambungan solder yang dikerjakan / tergantung
komponen. Sambungan solder yang kecil, seperti untuk komponen SMD, hanya
membutuhkan sedikit timah solder.
Agar jumlah timah solder yang
dilelehkan dapat diatur dengan akurat dan menghindari kelebihan timah solder
yang dapat menjembatani sambungan solder yang rapat, timah solder yang
digunakan haruslah mempunyai diameter kawat kecil, yaitu 0,4mm – 0,5mm.

Begitupun sebaliknya, jika sambungan
solder yang dikerjakan berukuran besar, agar dapat melelehkan lebih banyak
timah solder dengan cepat, sebaiknya menggunakan timah solder dengan diameter
kawat lebih besar, yaitu 0,8mm – 1mm (flyback / Tr power)
Untuk komponen standar, dapat
digunakan timah solder dengan diameter kawat 0,5mm -0,8mm, sesuai dengan
kebiasaan atau persediaan yang ada (resistor / kapasitor / diode).
- Pastikan permukaan tembaga PCB mengkilap, jika buram
maka amplaslah dengan amplas yang halus
- Hilangkan karat pada kaki komponen dengan mengeriknya
hingga mengkilap, adanya karat pada kaki komponen ditandai dengan tidak mengkilapnya
kaki komponen
- Saat menyolder, tempelkan solder pada tembaga PCB
(jangan terlalu lama) kemudian tempelkan timah pada solder secukupnya,
tunggu hingga timah mencair dan menyebar
- Segera setelah timah menyebar di seluruh daerah solder,
jauhkan solder dan tunggu hingga timah dingin dan anda yakin kaki
komponen tersebut bersatu dengan jalur pada pcb (printed circuit board).

Teknik
Menyolder yang baik
Dan berikut ini beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam menyolder :
- Perhitungkan waktu menyolder tiap tiap komponen,
usahakan untuk peyolderan komponen semikonduktor ( Tr kecil , IC , Diode)
dilakukan secepat mungkin untuk menghindari komponen overheat, karena
komponen jenis ini sangat rentan.
- Berhati-hatilah dalam menyolder sebab panas yang
ditimbulkan solder dapat merusak komponen bila menerima panas yang
belebihan, kembali lagi kepada berapa daya / watt solder yang anda miliki,
sesuaikan dengan jenis komponen.
- Gunakanlah timah yang mudah meleleh, selalu perhatikan
diameter timah yang digunakan.
- Gunakan solder yang memiliki penyangga agar lebih aman.
Seringkali komponen tidak menempel
dengan timah padahal solder sudah cukup panas, bisa jadi mata solder nya kotor
sehingga panas yang dialirkan ke timah menjadi terhambat. Untuk membersihan
mata solder, tentu saja ada caranya yaitu panaskan dulu soldernya,
setelah itu digosok perlahan dengan spons besi sampai bersih. Kalau tidak ada
spons besi, dapat dicoba dengan sabut nilon basah. Setelah itu diusap ke spons
basah dan dilapisi dengan timah solder. Ulang terus sampai timah solder dapat
melapisi mata solder dengan sempurna.

Membersihkan
mata solder
Untuk solder baru yang biasanya
mengkilap, perlu waktu untuk dapat melapisi dengan baik. Begitu juga solder
yang matanya kotor. Tetapi setelah berhasil, biasanya akan mudah untuk
mempertahankan lapisan timah yang bagus, cukup dengan sering mengusapkan mata
solder ke spons basah ketika sedang dipakai….
Jenis Jenis Solder Untuk Service
Solderadalah
alat pemanas untuk melelehkan timah sehingga menempel pada kaki-kaki transistor
atau komponen elektronika lainnya, sehingga kaki-kaki tersebut bersatu dengan
jalur pada pcb (printed circuit board). Keterampilan yang paling dasar
yang diperlukan untuk merakit / memperbaiki perangkat elektronik adalah teknik
menyolder. Teknik menyolder ini tidak bisa secara instant dikuasai, bagi
lulusan sekolah sekolah teknik ini merupakan pelajaran yang mendasar. Sedangkan
untuk orang awam ini membutuhkan latihan beberapa waktu untuk membuat sambungan
yang sempurna.
Berbagai jenis solder tersedia
banyak pilihan tergantung pada anggaran anda, perangkat yang anda kerjakan dan
seberapa serius anda dalam bidang ini. Untuk penggunaan seperti reparasi HP
misalnya digunakan solder tipe blower / hot air. Solder jenis ini memiliki
temperatur yang dapat diatur dari 100C sampai 540C.
1. Solder biasa, jenis ini merupakan yang paling banyak digunakan karena
harganya yang relatif murah, untuk keperluan merakit / servis sudah cukup
memadai. Walaupun sebenarnya jika kita memilih merk yang bagus akan lebih mahal
tetapi seimbang dengan kualitasnya, misalnya goot / hakko dan lainnya.
Solder yang memiliki pemanas tipe keramik biasanya lebih mahal dan lebih
panjang umurnya dibandingkan dengan solder dengan pemanas tipe coil.


2. Solder dengan kontrol suhu, Ada beberapa jenis solder yang memiliki pengaturan suhu
secara otomatis. Solder biasa tidak memiliki fitur ini, ciri solder ini adalah
memilliki box kontrol terpisah dari solder tersebut. Kelebihan jenis ini adalah
bila dinyalakan seberapa lama pun suhunya akan stabil / konstan sehingga tidak
merusak solder itu sendiri begitu juga dengan tegangan yang naik turun
tidak akan mempengaruhi suhu solder, sedangkan pada solder biasa suhunya akan
meningkat seiring tegangan yang diberikan dan waktu menyalakannya, bila
dibiarkan terus menerus menyala biasanya ujung solder dekat elemen akan
meleleh. Spesifikasi yang biasa terdapat untuk jenis ini misalnya :
- Heating Element : Ceramic Heater
- Temperature Range : 200 ~ 480 °C
- Temperature Stability : ± 1 °C (no load)
- Tip to Ground Resistance : di bawah 2Ω
- Tip to Ground Potential : di bawah 2mV

Adapun spesifikasi blower yang biasa
digunakan adalah :
- Solder Uap Welding Remover Untuk soldering dan
desoldering komponen SMD yang sangat kecil
- Dapat digunakan untuk heat shirt tube,
- Heat energy test dan heat processing
- Temperatur dapat diatur dari 100C sampai 540C
- Dengan circuit Anti-static untuk melindungi kerusakan
komponen

Dan berikut ini beberapa hal yang
harus dipertimbangkan sebelum membeli solder :
Tegangan : Yang harus diingat adalah tegangan kerja solder tersebut
hendaknya disesuaikan dengan tegangan yang dimiliki.Umumnya tegangan nya adalah
220-240VAC, untuk beberapa solder tertentu ada juga yang memiliki teganga kerja
dc, yaitu 12-48VDC dengan pemakaian arus hingga 3-4A. Bandingkan dengan solder
AC yang memiliki arus <0,5A, tapi solder jenis ini agak jarang.
Daya / Watt: Biasanya, rata rata teknisi menggunakan solder dengan
rating daya antara 30-40 watt atau lebih, Saya sendiri selalu menggunakan yang
40W karena jika menggunakan 30W akan sulit untuk mencabut Transistor besar di
TV rusak. Secara teori solder yang memiliki daya lebih besar maka akan
lebih tinggi juga suhu yang dihasilkan, pertimbangkan untuk membeli sesuai
dengan kebutuhan kita. Untuk kebutuhan perangkat elektronik 30-40W sudah
memadai.
Perlindungan Anti-statis: Bila anda berniat untuk menyolder komponen seperti MOSFET
/ IC EEPROM / IC berjenis CMOS yang rentan terhadap listrik statis maka solder
biasa yang umum tidak akan cocok digunakan, akan lebih baik jika menggunakan
solder yang memiliki pengaman anti statis seperti yang dimiliki jenis High
Precision Thermostat Solder / Solder dengan kontrol suhu seperti diatas.

Nah bagaimana jika kita hanya
memiliki solder biasa namun perangkat yang kita solder merupakan komponen yang
sensitif. Gampang, buat saja grounding buatan, caranya lilitkan kabel ke ujung
/ body solder pemanas ( bagian logamnya ) beri kabel agak panjang. Ujung
satunya disambungkan ke paku yang sebelumnya sudah dipakukan ke tembok, semakin
dalam paku tersebut menancap akan semakin baik groundingnya, kelembaban tembok
juga menentukan baik buruknya grounding. Saya biasa menggunakan paku beton 12cm
untuk grounding buatan ini dan cukup bagus hasilnya.
butuh alat service hp bisa visit me
BalasHapushttps://www.bukalapak.com/p/elektronik/elektronik-lainnya/1frb8y-jual-blower-infrared-4in1-cody-862d